ga kerasa uda semester tiga,,,,well kali ini admin ingin memposting mengenai contoh laporan praktikum kimia analis. mata kuliah ini didapat pada semester dua.......moga bermanfaat yeahhhhhh,,,,
Dapat
menganalisa secara kuantitatif dan kualitatif suatu air kristal
II.
PERINCIAN KERJA
Identifikasi
hidrat dari :
Ø K2Cr2O7
Ø BaCl2
Ø Boraks
? Reversibilitas
hidrat pada Kristal NiSO4
? Deliquecence
dan eflorecence dari kristal :
Ø Na2CO3·10H2O
Ø CuSO4·5H2O
Ø KAl(SO4)2·12H2O
Ø CaCl2
? Menentukan
jumlah air kristal pada CoCl2·xH2O
III.
Alat yang dipakai :
Ø Gelas
Kimia 100ml + 200ml 1+1 buah Ø Segitiga Porselin 1 buah
Ø Cawan
Porselin + Tutup 1+1 buah Ø Pinggan Penguap 1 buah
Ø Tabung
reaksi + Tutup 3+3 buah Ø Rak tabung 1
buah
Ø Spatula
+ Pengaduk 1+1 buah Ø Kaca arloji 1
buah
Ø Bunsen
+ Kaki 3 1+1 buah Ø Kasa 1
buah
Ø Selang
Regulator 1 buah Ø Selang Karet 1
buah
Ø Gegep
kayu 2
buah Ø Kacamata 1
buah
IV.
Bahan
yang dipakai
-
Identifikasi Hidrat
· K2Cr2O7
· BaCl2
· Boraks
-
Reversibillitas Hidrat
· NiSO4.x
H2O
-
Deliquescence dan Efflorescence
· Na2CO3.10
H2O
· CuSO4.5
H2O
· Kal(SO4)2.10
H2O
· CaCl2
-
Jumlah Air Kristal
NiSO4.x
H2O
V. Dasar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan
beberapa lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang
diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat
dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang
terikat secara kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya
merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan
biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah
tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik
didih air . sebagai contoh adalah hidrat nikel sulfat yang dapat diubah menjadi
nikel (II) Sulfat melalui pemanasan pada
suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
NiSO4.xH2O
→ NiSO4 + xH2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada
dehidrasi, terjadi perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga
bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh
Kristal NiSO4.6H2O
bewarna merah, jika dipanaskan
sampai NiSO4.6H2O
akan bewarna violet, tetapi jika
dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka
akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan
udara., makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini
disebut efflorescence, misalnya NiSO4.6H2O. tetapi ada
juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila
diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence,
misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air
dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang
demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak
hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan,
tetapi senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang
dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses
penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic terutama bersifat
tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses
reversible. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan
mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat
yang sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air
kedalam NiSO4 anhidirida, akan menghasilkan NiSO4.6H2O..
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh
kembali melalui kristalisasi dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung
kepada cara pembuatan hidrat tersebut.
VI.
Prosedur kerja :
? Identifikasi
Hidrat
Ø
Dipanaskan
sejumlah kristal 0,5 gr di dalam tabung reaksi,
Ø
Jika
ada tetesan air di dinding tabung setelah didinginkan dicatat,
Ø
Catat
perubahan yang terjadi ( warna dan sifat ),
Ø
Setelah
dingin maka dilarutkan dalam air ( amati warna larutan ). Jika perlu
dipanaskan.
? Reversibilitas
Hidrasi
Ø
Dipanaskan
± 0,3 gr kristal
didalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna,
Ø
Dilarutkan
residu dengan air di dalam cawan penguapan,
Ø
Dipanaskan
larutan sampai mendidih dan kering,
Ø
Dicatat
perubahan warna,
Ø
Dibiarkan
dan dicatat lagi perubahan warna yang terjadi.
? Deliquecence
dan Efflorecence
Ø
Ditempatkan
tiap kristal secara tepisah didalam gelas arloji,
Ø
Diletakkan
diudara terbuka beberapa menit,
Ø
Dicatat
perubahan yang terjadi pada tiap-tiap kristal.
? Jumlah
Air Kristal
Ø
Dipanaskan
cawan porselin dan tutupnya diatas segitiga sampai kemerah merahan selama 2
menit,
Ø
Setelah
dingin ditimbang dengan kerelitian 0,001 gr,
Ø
Dimasukkan
1 gr sampel kedalam cawan yang telah ditimbang,
Ø
Ditimbang
cawan beserta isinya,
Ø
Diletakkan
cawan disegitiga dan tutup dijauhkan dari pusat, dan dipanaskan lagi,
Ø
Dijaga
sampai merah selama 10 menit, dipusatkan
lagi tutupnya dan didinginkan,
Ø
Ditimbang
sampai diperoleh berat konstan,
Ø
Diamati
residu yang diperoleh. Ditambahkan air kedalam cawan sampai 2/3 bagian terisi
air . bila residu tidak larit maka dipanaskan perlahan-lahan.
VII.Data Pengamatan
a. Identifikasi Hidrat
Zat
|
Apakah
terdapat H2O pada dinding?
|
Warna
residu
|
Apakah
larut dalam air?
|
Apakah
mempunyai air Kristal?
|
K2Cr2O7
|
Tidak
|
Merah
kecoklatan
|
Larut
|
Tidak
ada
|
BaCl2
|
Ya
|
Putih
|
Larut
|
Ada
|
Boraks
|
Ya
|
Putih
|
Tidak
larut
|
Ada
|
b.
Beri kesimpulan dari pengamatan Anda
!
Ø Reversibilitas Hidrasi
Sampel
|
Warna NiSO4
(Pemanasan)
|
Dehidrasi
|
Hidrasi
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
NiSO4
|
Biru Muda
|
Biru Tua
|
Reversibel
|
Reversibel
|
Kesimpulan :
|
Tenyata
warna Biru Muda sebelum pemanasan berubah menjadi hijau muda setelah
pemanasan disebabkan oleh NiSO4 kehilangan sejumlah air kristal
yang ada pada Kisi-kisi Kristalnya
|
c. Deliquescence dan Efflorescence
Zat
/ senyawa
|
Berat
Arloji
|
Arloji
+ zat
|
Na2Co3.10
H2O
|
9,3873
gr
|
9,8873
gr
|
CuSO4.5
H2O
|
9,1957
gr
|
9,6830
gr
|
Kal(SO4)2.10
H2O
|
28,2553
gr
|
28,7548
gr
|
CaCl2
|
9,1990
gr
|
9,6939
gr
|
Ø Setelah pengamatan di dapat data :
Zat
|
Pengamatan
|
Kesimpulan
|
Na2Co3.10
H2O
|
Larutan
melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
|
Efflorescence
|
CuSO4.5
H2O
|
Larutan
melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
|
Efflorescence
|
Kal(SO4)2.10
H2O
|
Larutan
melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
|
Efflorescence
|
CaCl2
|
Larutan
menyerap air dan mencair saat lebih lama diletakkan di udara terbuka, zar
tersebut bersifat hidroskopis
|
Deliquescence
|
Ø Berat senyawa sebelum dan sesudah
pengamatan :
Zat
/ senyawa
|
sebelum
|
sesudah
|
Na2Co3.10
H2O
|
0,5
gr
|
0,4999
gr
|
CuSO4.5
H2O
|
0,4873
gr
|
0,4872
gr
|
Kal(SO4)2.10
H2O
|
0,4995
gr
|
0,0016
gr
|
CaCl2
|
0,4949
gr
|
0,4950
gr
|
d.
Jumlah
Air Kristal
Percobaan I
|
Percobaan II
|
|
Massa Cawan + Tutup
|
22,7640 gram
|
22,2297 gram
|
Massa Cawan + Tutup + Hidrat
padat
|
23,7902gram
|
23,2529 gram
|
Massa Cawan + Tutup +
residu
|
23,6535 gram
|
23,1204
|
Massa Hidrat padat
|
1,0262 gram
|
1,0232 gram
|
Massa Residu
|
0,8895 gram
|
0,8907 gram
|
Massa H2O yang
hilang
|
0,1367 gram
|
0,1325 gram
|
Persen H2O dalam
hidrat
|
13,32 gram
|
12,949 %
|
Jumlah Air Kristal
|
1,321
» 1
|
1,279 » 1
|
Rumus Molekul dari Hidrat
|
[
H2O ] NiSO·6H2O
|
[
H2O ] NiSO·6H2O
|
Kelarutan residu dalam Air
|
Larut
|
Larut
|
VIII. Perhitungan :
Percobaan
I
Untuk Jumlah Air Kristal
Ø Massa
Hidrat Padat = (Massa cawan+Tutup+Hidrat) -
(Massa cawan +Tutup)
=23,7902- 22,7640
= 1,0262
gram
Ø Massa
Residu = (Massa cawan+Tutup+Residu) -
(Massa cawan +Tutup)
=23,6630 - 22,7640
= 0,899
gram
Ø Massa
H2O yang hilang = (Massa Hidrat Padat) - (Massa
Residu)
= 1,0262 - 0,899
= 0,1272
gram
|
= 12,39 %
Ø Mol
Air/Mol Hidrat :
Ø
Penentuan
air Kristal
Jumlah air
Kristal : NiSO4.x H2O → NiSO4 + x
H2O
= 0,1367
gram
= 1,0262
gram
18,4716 x =
21,149 + 2,4606 x
21,149 =
18,4716x - 2,4606 x
x =
= 1,321 dibulatkan
jadi 1
jadi, rumus molekulnya adalah
Percobaan
II
Untuk Jumlah Air Kristal
Ø Massa
Hidrat Padat = (Massa cawan+Tutup+Hidrat) -
(Massa cawan +Tutup)
= 23,2529- 22,2297
= 1,0232
gram
Ø Massa
Residu = (Massa cawan+Tutup+Residu) -
(Massa cawan +Tutup)
=23,1204 - 22,2297
= 0,8907
gram
Ø Massa
H2O yang hilang = (Massa Hidrat Padat) - (Massa
Residu)
= 1,0232 - 0,8907
= 0,1325
gram
|
= 12,949 %
Ø Mol
Air/Mol Hidrat :
Ø
Penentuan
air Kristal
Jumlah air
Kristal : NiSO4.x H2O → NiSO4 + x
H2O
= 0,1325
gram
= 1,0232
gram
18,418 x =
20,5+ 2,385 x
20,5 =
18,418x - 2,385 x
x =
= 1,279 dibulatkan
jadi 1
jadi, rumus molekulnya adalah
IX. Pembahasan
Pada
percobaan yang berjudul “Analisa Air Kristal” mempunyai tujuan untuk menganalisa
air Kristal secara kualitatif dan kuantitatif. Percobaan kali ini kami akan
menganalisa air krital secara kualitatif sebanyak 3 cara yaitu Identifikasi Hidrat, Reversibilitas Hidrasi,
Deliquescence dan Efflorescence dan secara kuantitatif hanya satu cara yaitu
penentuan Jumlah Air Kristal.
Ø Kualitatif
1.
Identifikasi
Hidrat
K2Cr2O7 , senyawa ini tidak mengandung air
Kristal
BaCl2, senyawa
ini mempunyai air Kristal.
Boraks, senyawa
ini mempunyai air Kristal.
2.
Deliquescence
dan Efflorescence
- Na2Co3.10 H2O,
larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi, dari 0,5 g menjadi 0,4999 g
- CuSO4.5 H2O,
larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi, 0,4873 g menjadi 0,4872 g.
- Kal(SO4)2.10 H2O,
larutan ini melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang
terjadi setelah pengamatan, dimana berat sebelum adalah 0,4949 g dan berat
sesudah pengamatan 0,0016 g.
- CaCl2 , Larutan menyerap air dan mencair
saat lebih lama diletakkan di udara terbuka, zar tersebut bersifat hidroskopis.
3. Apakah
dehidrasi dan hidrasi NiSO4, reversible?
Hasil
Pengamatan :
Warna
awal NiSO4.x H2O biru muda, setelah dipanaskan di dalam cawan penguapan
warnanya berubah Hijau muda,berubah warna karena hilangnya air Kristal saat
pemanasan.
Setelah dialarutkan dengan air warnanya kembali . Saat dipanaskan sampai
mendidih berubah warna menjadi hijau muda, lama-kelamaan berubah menjadi warna
semula, setelah kering berubah kembali menjadi hujau muda. Dapat disimpulkan
bahwa NiSO4. x H2O adalah zat yang reversible.
Ø
Kuantitatif
Penentuan
air Kristal
Jumlah
air keristal yang diperoleh dari hasil percobaan adalah 1
sehingga rumus molekulnya menjadi . pada percobaan ini
terjadi kesalaha karena secara teori
jumlah air keristal NiSO4 adalah 6 sehingga rumus molekulnya adalah . kesalahan ini terjadi
karena proses pemanasan yang kurang sempurna sehingga diperoleh bobot residu
yang besarnya untuk percobaan I =0,899 dan percobaan II = 0,8907. Sedangkan
untuk memperoleh jumlah air Kristal 6,
maka bobot residu seharusnya adalah:
Percobaan I
110,8296 =
154,71 x + 108 x
x =
0,4219 gram
Jadi, seharusnya residu = gram - 0,4219
gram = 0,6043
Percobaan I
110,5056 =
154,71 x + 108 x
x =
0,4206
Jadi, seharusnya besar yang hilang = 0,4206
gram dan residu =0,6026
X. Kesimpulan
·
Deliquescence adalah senyawa yang
bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih
lama lagi.
Contoh : CaCl2
·
Efflorescence adalah larutan atau
senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan pengurangan berat
Contoh : Na2Co3.10
H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10
H2O
·
BaCl2 dan boraks
mempunyai air Kristal itu dapat dibuktikan dari hasil pengamatan. Saat
dipanaskan BaCl2 langsung menggumpal, dan terdapat tetesan air di
dinding tabung. dan Boraks saat dipanaskan lama kelamaan zat menggumpal dan
terdapat tetesan air di dinding tabung.
·
Larutan Reversibel adalah larutan
yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan. contoh : NiSO4.x
H2O
·
% H2O dalam residu
dapat dicari dengan menggunakan rumus :
H2O
dalam
residu
= Massa H2O yang hilang x 100%
Massa hidrat padat
·
Perhitungan dari hasil praktek :
·
%
H2O dalam
residu
Percobaan I
= 12,39 %
Percobaan II
= 12,949 %
o
Jumlah air
Kristal
= 1
o
Rumus molekul dari
hidrat = NiSO4. H2O
XI.
Daftar Pustaka
http://serbamurni.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-analisa-air-kristal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar